Posted by : Glen Sajori
Selasa, 19 Februari 2013
Banyak cara untuk meraih sukses, dan salah satunya adalah membangun
usaha sendiri sejak menjadi mahasiswa. Menurut Jennifer Basye Sander dan
Petter Sander dalam buku Niche and Grow Rich, kekayaan sangat
jarang diperoleh dengan cara bekerja untuk orang lain. Pernyataan ini
juga didukung hasil penelitian yang dilakukan oleh sebuah perusahaan
yang bergerak di bidang jual beli rumah mewah, yakni Merrill Lynch.
Untuk mengidentifikasi calon pembeli potensial, Merrill Lynch
memutuskan untuk mempelajari profil dari para pembeli yang termasuk
dalam pembeli kelas utama (orang-orang yang memiliki aset di atas $5.000
juta). Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa 70% dari pelanggan
kelas wahid tersebut adalah orang-orang yang memiliki usaha
sendiri (bukan mewarisi kekayaan dari orang tua mereka). Mereka bekerja
keras, menabung, dan hidup hemat hingga mereka berhasil mengumpulkan
kekayaan dalam jumlah besar.
Seseorang yang bekerja untuk dirinya sendiri tidak hanya dapat
mengumpulkan banyak kekayaan, tetapi juga senang melalukan pekerjaan
yang dipilihnya sendiri. Lisa Hammond, pendiri katalog barang yang
dihasilkan oleh pengusaha wanita, dalam bukunya Dream Big mengatakan
bahwa jika ingin mencari “panggilan bisnis” yang cocok. Amatilah
sekeliling Anda, lalu catatlah semua hal yang menarik perhatian Anda.
Sebenarnya, Lisa Hammonnd sudah melakukan strategi tersebut. Ia telah
memiliki mimpi untuk terjun dalam bisnis yang bisa membantu para
pebisnis wanita. Sayangnya, ia belum tahu secara tepat mengenai jenis
bisnis yang harus diketahuinya.
Akhirnya, Lisa Hammond membuka-buka majalah, surat kabar, pergi
keliling kota, mengunjungi tempat-tempat yang dianggapnya menarik, dan
berbicara dengan orang-orang yang dianggapnya bisa memberikan ide
bisnis. Setiap kali menemukan ide yang menarik, ia akan mencatatnya
dalam buku ide bisnisnya. Catatanya bisa berupa foto, satu kata, satu
kalimat, satu guntingan gambar, artikel, ataupun iklan. Semuanya itu
dikumpulkan olehnya sedikit demi sedikit. Beberapa buku pun sudah ia
baca demi mengumpulkan ide bisnisnya hingga ia berhasil menemukan ide
bisnis yang paling cocok untuknya, yaitu membuat “Femail”, katalog
barang yang dihasilkan oleh pengusaha wanita.
Nah, inspirasi bisnis tersebut dapat memacu kesadaran untuk mandiri
secara finansial atau setidaknya pemberdayaan individu, yaitu usaha
untuk meningkatkan harkat martabat diri, yang saat ini tidak mampu lepas
dari perangkap ketidak mampuan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. Dengan
ungkapan lain, pemberdayaan diri adalah usaha untuk memampukan dan
memandirikan anggota dengan membuka lapangan usaha ataupun lapangan
pekerjaannya sendiri.
Anda mungkin telah menentukan saat yang tepat untuk menjadi seorang businessman ataupun entrepreneurship. Namun, sebagian orang lainya tidak mengetahui secara pasti mengenai waktu yang tepat untuk memutuskan menjadi seorang businessman. Kini, kondisi tersebut bisa Anda jumpai di lingkungan masyarakat.
Sungguh, memutuskan untuk menjadi seorang pebisnis itu tidaklah
mudah. Anda dihadapan pada kondisi ketidaknyamanan dan ketidakpastian
alias penuh risiko dalam berusaha. Hal ini tentu berbeda saat Anda
bekerja di kantor. Anda dapat merasa nyaman dan tenang ketika menjadi
seseorang yang mempunyai gaji setiap bulan. Sebab, pada waktu tertentu,
Anda akan memperoleh penghasilan atau gaji tanpa Anda harus peduli
terhadap masa depan perusahaan. Dalam hal ini, saat Anda menjadi seorang pebisnis alias entrepreneur, tanggung jawab atas sebuah risiko bisnis ada pada tangan Anda, bukan karyawan Anda.
Akan tetapi, Anda janganlah kalah sebelum berperang. Anda jangan
sampai menyerah sebelum Anda benar-benar terjun menjadi seorang
pebisnis, serta memiliki bisnis yang sukses dan terus berkembang. Sebab,
untuk mewujudkan hal tersebut, Anda harus mempunyai tanggung jawab
pribadi, dinamis, mampu memimpin usaha dengan baik, bersikap optimis
terhadap sebuah peluang, bisa mengantisipasi risiko, ulet, gigih,
bertekad kuat, energik, cerdas, ingin selalu berprestasi, kreatif, dan
inovatif.
Selain itu, Anda juga mesti sanggup mempengaruhi orang lain, tidak
bergantung pada orang lain, berinisiatif untuk maju, bersikap positif
terhadap perubahan, terbuka atas saran dan kritik yang membangun,
berorientasi ke masa depan, serta cepat dan tangas dalam menangkap suatu
peluang.
Dr. ‘Aidh bin Addullah al-Qarni menyarankan agar Anda membiasakan
diri melakukan kegiatan-kegiatan yang membuat Anda gembira. Setelah Anda
menentukan hal-hal yang membuat Anda bahagia, jauhkanlah hal-hal yang
membuat Anda bahagia, jauhkanlah aktivitas lain dari pikiran Anda.
Selanjutnya, lakukan semua kemungkinan yang mengarah pada terealisasinya
hal-hal yang membuat bahagia itu, kemudian singkirkan hal-hal lainya.
Lantas, definisikan secara jelas mengenai berbagai hal yang membuat Anda
bahagia. Sama halnya dengan bisnis. Jika Anda menjalani bisnis dengan
rasa bahagia, maka kemudahan pun akan di hadapkan Anda.
Pada dasarnya, kunci sebuah bisnis adalah promotion. Salah
satu cara berpromosi yang efektif adalah beriklan. Bagi mahasiswa yang
baru memulai bisnis, beriklan dilakukaan dengan mempertimbangkan
aktivitas dan efisiennya. Untuk mendapatkan efektivitas beriklan,
sebaiknya dilakukan pemilihan media iklan yang benar benar-benar cocok
dengan karakter target pasar dari produk.
Dalam beriklan, anda jangan hanya berlaku pada metode iklan. Saat
ini, dikenal banyak metode yang lebih fleksibel dan sepat tersebar.
Misalnya, penggunaan metode penyebaran brosur dan pamphlet. Atau, Anda
juga bisa memanfaatkan media internet yang sedand berkembang sekarang.
Promosi lewat internet atau facebook justru lebih cepat, serta tidak
menghabiskan banyak waktu dan biaya. Namun, perlu dipertimbangkan juga
mengenai media yang efektif. Anda jangan hanya menghamburkan uang dengan
melakukan semua metode promosi, padahal promosi dari mulut ke mulut
saja sudah optimal.
Ketika memulai suatu bisnis atau usaha, terkadang muncul rasa takut
gagal. Rasa takut gagal inilah yang sering kali menghalangi Anda untuk
berkembang kea rah yang lebih baik. Biasanya, suatu yang menyebabkan
Anda terhambat meraih kesuksesan adalah ketakutan dari dalam diri
sendiri untu mencoba hal-hal baru.
Makanya, hampir dapat dipastikan dipastikan bahwa seorang
menunda-nunda untuk melakukan hal baru dalam hidupnya adalah orang yang
biasa saja. Hidupnya dipenui oleh hal-hal yang biasa, dan meninggalnya
pun dalam keadaan yang biasa saja.
Nah, untuk bisa mengubah kebiasaan-kebiasaan tersebut, Anda harus
mencoba melakukan hal-hal yang baru, termasuk mengubah
kebiasaan-kebiasaan yang hanya berupa kesenangan sematamenjadi sebuah
profesi yang ditekuni dengan sepenuh hati.
Setelah Anda mengubah status businessman menjadi
profesi utama, mental Anda juga harus dipersiakan untuk menerimahal-hal
yang tidak terduga dalam perjalanan bisnis Anda. Anda akan bertemu
dengan sesuatu yang disebut resiko, kerugian, kesulitan mengatur
pengeuaran dalam bisnis, dan pengalaman-pengalaman yang mengejutkan
dengan konsumen Anda, yang semuanya ini menjadi bahan pertimbangan Anda
daam melangkah di dunia bisnis.
Jika Anda dapat menjalani rutinitas dengan seenaknya saja, maka dalam
profesi dan bisnis yang penngerjaannya berkesinambungan, Anda tidak
lagi dapat bersifat seenaknya. Anda harus diributkan olehpernak-pernik
pengaturan usaha, termaksuk dalam hal keuangan. Boleh jadi, Anda juga
mesti merelakan kebebasan Anda, sewaktu kegiatan itu menjadi hobi, yang
membuat anda bagian hobi yang tidak bisa bebas lagi untuk dilakuan.
Sebab, hal apa pun dalam dunia profesi mempunyai risikonya
sendiri-sendiri.
Kegagalan merupakan hal yang biasa. Kegagalan dan kesuksesan datang
datang silih berganti. Kegagalan itu sebagai pertanda bahwa Andamasih
harus belajar. Dan, yang terpenting adalah setelah kegagalan itu
terjadi, Anda masih bisa bangkit kembali demi meraih kesuksesan.
Kegagalan ini pula yang menjadi pertanda bahwa anda menjadi manusia yang
mempunyai kelerahan. Dengan adanya kegagalan tersebut, justru kelemahan
itu ditunjukan, dan Anda berkesempatan untuk memperbaikinya.
Sebagai contoh, Anda hobi memasak, lalu anda berniat membuka bisnis
catering. Saat Anda coba menawarkanya kepada banyak orang, mungkin anda
akan mengalami penolakan-penolakan ataupun protes dari merekalantasan
tidak sesuai dengan selera mereka. Mungkin saja rasa masakanyang Anda
tawarkan tersebut terlalu pedas, asin, manis, ataupun rasa lainnya yang
tidak mereka sukai.
Selain itu, bisa jadi, ketika Anda sudah menerima pesanan makanan,
bahkan sudah membuatnya, tiba-tiba ada konsumen yang membatalkan
pesanan. Padahal, Anda sudah capek-capek menyediakan waktu, tenaga dan
uang untuk mengerjakan pesanan tersebut. Inilah salah satu contoh
perjuangan yang akan Anda lewati dalam berbisnis catering.
Mulai sekarang, bangkitlah dari setiap kegagalan, walaupun Anda
mengalami kebangkrutan dan kerugian keuangan, yang tidak sempat anda
antisipasi sebelumnya. Kesuksesan dan kegagaan itu haruslah tahap ysng
harus dilalui sampai Anda benar-benar bisa menggapai punjak kesuksesan.
Justru, “manisnya” hasil yang diperoleh akan lebih terasa jika Anda
mengalami kegagalan yang “pahit” sebelumnya.