Posted by : Glen Sajori
Selasa, 19 Februari 2013
Dalam bisnis, yang dibutuhkan adalah kepercayaan dan kesiapan untuk
menghadapi hal-hal yang tidak terduga. Ada sebuah kisah sederhana yang
dapat Anda ambil hikmahnya. Alkisah, seorang saudagar yang terkenal di
kampung halamanya sedang kebingungan. Sebab, beberapa hari ini, lumbung
padinya selalu kecurian. Ia menduga ada seseorang yang berusaha mencuri
di lumbung padi miliknya. Maka, saudagar itu pun segera memutar otaknya,
kemudian memikirkan segala sesuatu yang harus dilakukannya terhadap
tindakan si pencuri di lumbung padinya.
Lantas, sang saudagar mengatur siasat, dan penjagaan pun lebih
diperketat. Ia menempatkan beberapa penjaga di lumbung padi, lalu
menyuruh mereka agar lebih sigap mengawasi bila ada pencuri. Sang
saudagar itu berharap si pencuri akan tertangkap. Saat itu, saudagar sudah menyerahkan kepercayannya pada kepada para
penjaga tersebut. Namun, keyataanya, pada hari berikutnya, kejadian yang
sama kembali terulang. Lumbung padinya pun tetap saja kecurian. Stok
padi miliknya semakin berkurang dari hari ke hari.
Kedua anak sang saudagar segera mengajukan saran agar merikan
diberikan kepercayaan oleh Ayahnya untuk menjaga lumbung padi mereka.
Mereka juga geram ingin menangkap si pencuri. Sayangnya sang Ayah tidak
mengizinkan.
“Kalian masih kecil, dan Ayah khawatir jika kalian akan ditangkap
oleh si pencuri. Ayah tidak ingin sesuatu menimpa kalian jika kalian
nekat menangkap si pencuri. Nanti Ayah coba bicara dengan kepala kampung
disini,” kata sang ayah kepada kedua anaknya.
Akhirnya, kedua anak tersebut merasa kecewa, namun mereka tak bisa berkata apa-apa.
Ketika sang ayah berbicara dengan kepala kampung, sang kepala kampung justru marah dan memprotesnya.
“Wah, seharusnya kamu percaya kepada anakmu. Mereka memang masih
kecil, namun mereka mempunyai semangat dan keberanian. Sebenarnya,
kamulah yang bertindak sebagai seorang ‘pencuri’ kepercayaan diri dan
keberanian anak-anakmu.”
Sang ayah tersentak mendengar perkataan sang kepala kampung.
Kemudian, sesampainya dirumah, ia segera mencari kedua anaknya dan
menyuru mereka untuk berjaga pada malam hari di depan lumbung padi
mereka. Dengan senang hati, keduanya melaksanakan perintah sang ayah.
Keesokan harinya, si pencuri dapat tertangkap oleh kedua anak tersebut.
Ternyata, pencurinya adalah orang terdekat yang selama ini menjadi
orang kepercayaan mereka, yakni si penjaga lumbung padi. Mereka merasa
puas bisa membekuk si pencuri.
Dari kisah tersebut ita dapat mengambil hikmah bahwa tidak baik
merebut kepercayaan diri orang lain. Sayangnya, sering kali, itulah yang
terjadi. Tampa sadar, kita mengambil kepercayaan diri orang lain
melalui kata-kata yang kita ucapkan.
Lebih parah lagi, ita sering mengkhianati kepercayaan itu sendiri.
Kita sering kali terucap, “ jangan, tidak boleh, jangan sekarang, jangan
lakukan itu, nanti saja, risikonya terlalu besar, dan tunggu dulu
sampai situasi aman,” kepada diri sendiri. Inilah yang menjadikan kita
takut melakukan apa pun, sehingga bisa dikatakan bahwa kita tidak berani
mengambil segala resiko. Akibatnya, kita benar-benar tidak tidak
melakukan apa-apa, dan akhirnya tidak mendapatkan apa-apa.
Karena banyaknya rintangan dan perjuangan berat yang harus dilakukan,
seyogyanya Anda sebagai seorang mahasiswa sekaligus menjadi seorang
mahasiswa sekaligus calon pengusaha mudah mempunyai persiapan-persiapan
khusus, ini mutlak harus Anda miliki jika ingin terjun sebagai seorang pebisnis. Salah satunya adalah mempertajam kemampuan Anda.
Nah, untuk mempertajam kemampuan anda, simaklah tips-tips yang mesti anda praktikan berikut:
- 1. Menginventarisir Kekurangan dan Belebihan
Jika Anda mengikuti wawancara kerja, pasti Anda perna diminta
menyebutkan kekurangan dan kelebihan yang Anda miliki. Hal ini dilakukan
tampa alasan. Pihak perusahaan rupanya ingin memastikan karakter ,
kelebihan, dan kekurangan Anda. Sesuai dengan kriteria yang mereka cari.
Beberapa pekerjaan, seperti art director (piñata gaya), scriptwriter
(penulis naskah), wartawan, ataupun editor, tentunya memerlukan
keativitas. Tentu saja, yang dicari adalah orang-orang yang penuh
keativitas.
Sungguh, menyebutkan kekurangan dan kelebihan diri sendiri tidaklak
mudah. Padahal secara sadar atau tidak, kita menutupi atau setidaknya
mensiasati kelemahan dengan kelemahan kita, misalnya saja dalam hal
berpakaian. Jika kita berbadan gemuk maka kita cenderung memili baju
yang menutupi ataupun menyamarkan kegemukan. Biasanya, saat kita
terlihat gemuk lantaran mengenakan baju tertentu, kita akan berkata,
“pakaian ini tidak cocok untukku. Sebab, qw tampak gemuk.” Perkataan
itulah yang menunjukan bahwa secara tidak sadar ataupun tidak, kita
cenderung menutupi kekurangan yang ada pada diri sendiri.
Tidak ada manusia yang sempurna setiap mausi memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Kelebihan adalah sesuatu yang bisa menjadi
nilai tambah pada diri seseorang. Sementara itu, kekurangan ialah hal
yang dimiliki oleh seseorang, yang sekiranya akan menghambatnya dalam
mencapai kesuksuksesan.
Lantas, pertanyaan yang berkembang adalah bagaimana menyadari
kekerangan diri sendiri? Sebenarnya tidak ada petunjuk atau resep jitu
yang dapat memandu Anda untuk menyadari segala sesuatu yang menjadi
kekurangan Anda. Sebab, kata kuncinya ialah pengalaman hidup. Dari
berbagai pengalaman hidup sejak dibangku sekolah, kuliah, sampai sejak
saat Anda bekerjaitulah yang akan menjadi bekal berharga anda untuk
memulai suatu bisnis.
Selain itu, Anda jangan lupakan peran peran serta orang-orang yang ada disekeliling Anda. Meminta tanggapan (feed back)
dariorang lain tentang diri anda merupakan suatu cara efektif untuk
menyadari segala sesuatu yang menjadi kekurangan Anda. Sebaiknya,
carilah orang lain yang Anda anggap mengenal diri Anda serta mampu
bersikap objektif untuk menilai diri Anda. Dengan cara inilah. Anda akan
mengtahui pendapat orang lain tentang diri Anda.meskipun begitu,
hendaknya Anda mempersiapkan diri sebelumnya. Boleh jadi, Anda akan
menerima perspektif baru tentang cara orang lain mengenal diri Anda.
Menggali kelebihan lebih mudah dibandingkan menyadari kekurangan diri
Anda. Supaya lebih mudah menggali kelebihan Anda, cermatilah bidang
pekerjaan yang sedang Anda geluti, atau setidaknya hobi yang merupakan
bidang keahlian Anda.
Sebenarnya, menemukan kelebihan Anda tidaklah sulit. Kata kuncinya
adalah hobi. Melakukan hobi sama halnya dengan mengerjakan tugas yang
membuat Anda lupa waktu lantaran menikmatinya. Sesuatu yang sudah
menjadi kegemaran Anda, tentunya akan Anda lakukan dengan sepenuh hati.
Jika sudah begitu maka pekerjaan yang dilakukan dengan sepenuh hati
pastilah akan memperoleh hasil yang maksimal. Untuk mengenali kelebikan
ini, bergantunglah sepenuhnya pada diri anda sendiri. Sebab, siapakah
tang lebih mengenal diri Anda sendiri selain Anda?
Cobalah sekali waktu, Anda renungkan kelebihan dan kekurangan Anda.
Jika sudah menemukannya, ambikkah kertas dan alat tulis. Bila Anda sudah
bisa membuat suatu daftar yang berisi kekerangan dan kelebihan Anda,
tarulah hasil tulisan Anda itu di tempat yang mudah dijangkau. Akan
ledih baik lagi jika Anda meletakkan di tempat yang Anda ligat setiap
hari. Hal ini memotivasi Anda untuk bisa memulai bisnis.
Jika semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan, lalu mengapa ada
orang yang sukses dan ada yang gagal dalam bisnis? Anda tentu
pernahbertanya mengenai hal itu dalam hati. Jawabannya mudah saja, yakni
orang yang sukses adalah orang yang berfokus pada kelebihan saja,
sedangkan kekurangan yang dimilikinya telah sedemikian rupa
tersingkirkan.
Anda bukanlah manusia sempurna yang mengerti segala hal. Deikian pula
dalam dunia bisnis. Anda tidak bisa mengurusi semua aspek bisnis yang
Anda geluti. Apalagi jika Anda memang tidak mempunyai kelebihan dalam
bidang tersebut. Pastinya, hal ini sangat tigak efektif dan efisien.
Apabila Anda bukanlah seorang ahli keuangan, mintalah bantuan kepada
seorang akuntan untuk menulis kontrak. Jika Anda bukanlah seorang ahli
hokum, sewalah bantuan seorang pengacara untuk mengatasi segi legal
bisnis Anda. Jadi, Anda tidak perlu membuang waktu untuk melakukan
pekerjaan yang memang bukan kualifikasi Anda. Untuk menjapai
segalahsesuatu yang anda mau, anda harus tau siapa diri Anda sebenarnya,
serta memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan tersebut. Dari sanalah,
Anda akan bisa menyiapkan diri dengan terus belajar, berusaha, dan
bekerja.
- 2. Mengikuti Seminar atau Pelatihan Pengembangan Diri
Pada tahap berikutnya, sesuatu yang Anda butuhkan adalah motivasi dan
pengembangan diri. Motivasi bisa berasal dari dalam diri sendiri. Salah
satunya dengan cara bermimpi. Siapa bilang bermimpi itu tidak
bermanfaat? Bagi seorang entrepreneur, mimpi sama dengan motivasi.
Oleh karena itu, hendaknya Anda memimpikan saat Anda membangun usaha
yang sukses dan maju. Kemudian, tanamkanlah terus impian dalam diri
Anda. Lama-kelamaan, impian ini akan menjadi motifasi terbesar bagi Anda
untuk menjadi entrepreneur. Bahkan, menurut Robert T. Kiyosaki, penulis buku Rich Dad, Poor Dad, agar Anda menjadi pengusaha, kaka Anda harus punya mimpi. Anda pun mesti punya tekad besar dan memauan untuk belajar.
Untuk lebih mengentalkan motivasi dan memfokuskan diri pada hal-hal
yang ingin Anda lakukan, ada baiknya bila Anda melakukan progam
prlatikan dan pengembangan diri. Secara garis besar, tujuan dari
diadakannya progam pelatihan pengembangan diri adalah sebagai berikut:
- Memberikan motivasi kepada peserta pelatihan.
- Membagikan pengetahuan yang bersifat praktis, yang berguna untuk memulai suatu bisnis.
- Memberikan pengetahuan dasar tentang kiat-kiat brusaha dengan tujuan memberikan inspirasi kepada peserta pelatihan untuk melakukan kegiatan usaha.
- Mendapatkan profil kebutuhan pelatihan lanjutan tentang pilihan bisnis para peserta pelatihan.
Pada dasarnya, ada berbagai metode yang biasa digunakan dalam
pelatihan pengembangan diri bagi calon pebisnis. Biasanya, para peserta
mendengarkan ceramah bagi pakar bisnis terkemuka ataupun praktisi
bisnis. Para pakar di bidang bisnis sudah pasti bisa jadi referensi Anda
dalam memulai bisnis.
Dengan adanya diskusi yang dilaksanakan bersama para praktisi, para peserta dapat sharing
ataupun berbagi pengalaman. Ini sungguh sangat berguna lantaran sering
kali ada perbedaan antara teori dan praktik. Kunjungan secara langsung
ketempat-tempat para pengusahapun akan menamba motivasi para peserta
untuk segera memulai bisnis.
Keuntungan lainnya dari keikutsertaan dalam pelatihan adalah para
peserta dapat memperoleh teori sekaligus praktik. Hebatnya, para
pesertta bisa mempratikan ilmu yang telah diperoleh dari pelatihan
secara langsung. Contohnya, bagi peserta yang ingin berbisnis kue
brownies ataupun jaringan ringan, mereka akan mendapatkan pengetahuan
mengenai kue brownies, mulai dari proses produksi sampai memasarannya.
Pada masa kini, tidak sulit untuk ,menemukan penyelenggara pelatihan
pengembangan diri. Anda bisa menemukannya di universitas-universitas
terkemuka, lembaga-lembaga swasta, maupun instansi terkemuka yang
menyelenggarakan pelatihan untuk masyarakat umum. Sunnguh, semua orang
yang ingin memulai bisnis haruslah memilih rencana pengembangan diri.
Anda pun dapat membuat rencana pengembangan diri.